
SLEMAN (KRjogja.com) - Bedog Arts Festival VI akan digelar di Studio Banjarmili, Dusun Kradenan, Banyuraden, Gamping, Sleman, Jumat dan Sabtu (5-6/9/2014) malam. Ratusan seniman dari dalam dan luar negeri akan berekspresi di alam seputar aliran Sungai Bedog. Ada yang tampil di panggung yang dibuat di atas sungai, di tebing, hingga di sumber air.
Selain program rutin yang digelar setiap tahun untuk membangun kembali budaya Sungai Bedog, menurut pimpinan Studio Banjarmili, Martinus Miroto, kali ini juga bekerja sama dengan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada untuk secara konkret melakukan aktivitas konkret berkaitan dengan pelestarian. Tahun ini mulai menanam pohon aren yang dua tahun lalu disemai dari 200 bibit dan mengalami perkembangan yang berbeda-beda.
Penggagas Bedog Arts Festival, selain Miroto juga GKR Pembayun dan Garin Nugroho untuk memberikan wadah dialog tari yang berbeda, dengan menggunakan sungai sebagai tempat aktivitas. "Ini untuk menunjukkan secara nyata kepedulian seni pada lingkungan terutama sungai sebagai sumber kehidupan di lingkungan masyarakat Dusun Kradenan," kata Miroto di sela persiapan Kamis (4/9/2014).
Pada malam pertama, Jumat (5/9/2014) tampil Syalawatan (Cokrobedog), CIO Indonesia Arts Culture (Lumajang), Yoka Jones (Australia), I Putu Bagus Bang sada (Bali), Janette Hoe (Australia), Mugi Dance kolaborasi dengan Jin Hi Kim (Solo-Korea), Alan Schacher (Australia), Pradapa Loka Bhakti (Pacitan).
Jumat pagi, dilakukan workshop tari dengan fasilitator dari Korea di pendapa Widhi Widhana SMK 1 Kasihan, Bantul (SMKI Yogyakarta).
Malam kedua, Sabtu (6/9/2014), Tim Craft I (Australia), Ayu Permata Sari (Lampung), Weizhen Ho (Australia), Just Body (Korrea), Mike Hornblow (Selandia Baru), Maharani, Imin, Dhany (Solo), Paco (Yogyakarta), Tony Yaps (Australia), Sanggar Panderman (Batu), Deden Trisnawan (Bandung). (Ewp)