ADRIANUS HERU KESAWA MURTI
Seniman yang satu ini memang lahir dari rahim “macan-macan”nya kesenian Yogyakarta. Ayahnya, Handung Kussudyarsana, adalah seorang pemain kethoprak dan penulis naskah drama, sementara itu pamannya Bagong Kusudihardja adalah seorang koreografer kenamaan. Maka tidak heran bila ia juga berminat di dunia seni. Pernah belajar di ASRI dan Fakultas Filsafat UGM keduanya tidak diselesaikannya.
Pada tahun 1983, bersama Butet Kertarejasa, Djaduk Ferianto, Susilo Nugroho, Sepnu Heryanto dan Jujuk Prabowo, mendirikan teater Gandrik. Dengan kelompok inilah kreativitas kesenimannya terwadahi, karena naskah-naskah tulisannya dipentaskan. Berbicara mengenai kepenulisannya, Heru sejak SMP sudah mulai mempublikasikan karya puisi dan cerpen. Naskah drama yang ditulisnya sewaktu duduk di SMSR, Tuan Residen (menjadi naskah wajib Festival Teater SLTA) dan Orang-orang Terasing ( disiarkan oleh TVRI Yogyakarta 1980).
Karya-karya bapak dua anak yang pernah mendapat anugerah Penghargaan Seni dari Pemda Yogyakarta ini, antara lain : Kucing, Muara Putih Hati, Pena Tajam, Diam itu Indah, Gincu, Surat untk Wakil Rakyat, mBangun Desa, Kompleks, Gatotkaca, Malioboro, Cermin, Badut Pasti Berlalu ( naskah sinetron ), Meh, Kontrang-Kantring, Pensiunan, Juragan Abiyasa, Kera-kera, Orde Tabung, Upeti, Buruk MUka Cerin di Jual, Departemen Borok, Parawira Pantene, dll ( naskah drama pentas )
Selain menulis, ia juga sering memberi ceramah dan menjadi juri di berbagai festival teater. Juga, ia pernah menjadi dosen luar biasa di berbagai universitas di Yogyakarta.
Biodata :
Nama : Adrianus Heru Kesawa Murti
Tempat Tanggal Lahir : Yogyakarta, 9 Agustus 1957
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Alamat : Jl. Madukismo No. 20 Bugisan Selatan
Telepon (0274) 379645 |